Halo kawan-kawan, beberapa waktu lalu saya menonton sebuah film dokumenter di Netflix yang berjudul The Social Dilemma.
Setelah menonton film tersebut, saya menjadi agak resah dengan diri saya sendiri karena, ya… ternyata masih banyak waktu saya yang terbuang karena tenggelam dengan gadget dan sosial media yang saya punya. Dan ini mungkin juga terjadi dengan kawan-kawan.
Selama ini, kita menggunakan sosial media secara cuma-cuma alias gratis. Tapi ternyata, tidak.
Dalam film tersebut, Justin Rosenstein (seorang software programmer ex-Google dan Facebook) menyebutkan sebuah pepatah klasik bahwa:
Jika kita tidak membayar untuk (menikmati) sebuah produk, maka kitalah produknya. (If you’re not paying for the product, then you’re the product)
Sosial media yang selama ini kita anggap gratis ini ternyata tidak sepenuhnya gratis.
Semua dibayarkan oleh pengiklan.
Lalu, kenapa pengiklan mau membayar?
Karena kita sebagai pengguna mempunyai “perhatian” yang ditawarkan kepada pengiklan.
Jeff Seibert (ex-Twitter), dalam film tersebut juga menyebutkan bahwa aktivitas kita di sosial media ini dilacak. Bahkan AI yang bekerja di sosial media tahu, berapa lama kita melihat sebuah gambar sebelum akhirnya kita beralih ke gambar lainnya.
Mereka merangkum banyak informasi tentang kita, sebagai penggunanya. Dan itu, kita berikan secara cuma-cuma.
Dari data-data yang dikumpulkan tersebut, kemudian akan diolah dan si AI ini yang kemudian memberikan atau menyajikan hal yang sesuai dengan data kita.
Contohnya, ketika kita banyak melihat konten-konten soal bola… maka algoritma dari sebuah sosial media akan menampilkan hal-hal yang berkaitan dengan yang kita sukai.
Bahkan jika kita sadar, menurut Eno Bening seorang Social Media Strategist, sekarang, ketka kita membuka sosial media yang tampil di paling atas itu semuanya bukan hal baru saja diunggah, melainkan hal yang sesuai dengan apa yang kita sering lihat atau sukai.
Kecanduan sosial media dan gadget ini juga berdampak pada produktivitas kita sehari-sehari. Banyak dari kita pasti sering terganggu ketika sedang mengerjakan sesuatu oleh smartphone kita. Termasuk saya juga mengalami hal demikian.
Terkadang kita akan terus melirik ke layar smartphone kita, berharap ada notifikasi dari sosial media kita, dan kita ingin segera mengetahui apa yang terjadi.
Itu sudah nggak sehat sekali sih. Oleh karena itu saya sering mengaktifkan mode jangan ganggu di smartphone, atau membalik posisi layar smartphone saya.
Sosial media ini bagaikan drugs, yang dapat membuat kita kecanduan.
Kawan-kawan sering tidak niatnya ingin buka sosial media sebentar eh malah kebablasan. Pasti sering terjadi.
Konten-konten ringan, lucu, dan menghibur membuat kita bahkan lupa bahwa kita tadinya ingin mengecek suatu hal saja.
Selain itu, makin tidak sehat lagi ketika kita terpapar berita-berita hoaks, atau semacamnya. Yang dampaknya itu akan berbahaya, entah itu untuk kita… maupun orang-orang disekitar kita.
Bahkan ketika kita bangun tidur, yang pertama kita lakukan adalah mencari smartphone kita.
Oleh karena itu, dalam menggunakan gadget dan sosial media. Kita harus bisa mengontrol diri kita. Jangan sampai diri kita terkontrol oleh gadget yang kita miliki. Dan jangan sampai juga, kita tenggelam menghabiskan waktu menjadi sia-sia.
Salah satu hal yang bisa membantu dalam mengontrol diri kita adalah dengan membatasi penggunaan aplikasi-aplikasi di smartphone kita.
Nah, di smartphone-smartphone Samsung ada fitur yang bernama Digital Welbieng.
Di fitur ini kita bisa melihat laporan penggunaan aplikasi-aplikasi di smartphone kita.
Selain melihat laporan, kita juga bisa menyetel batasan-batasan penggunaan aplikasi di smartphone kita.
Ini adalah salah satu hal yang sangat membantu kita dalam mengurangi kecanduan gadget, karena kita akan diingatkan oleh batasan penggunaan aplikasi ini.
Kemudian, di dalam fitur ini ada juga mode-mode yang bisa kita aktifkan.
Secara bawaan, akan ada dua mode yang telah disediakan. Mode kerja dan mode menyendiri.
Cara kerjanya, ketika kita menggunakan mode ini, smartphone akan mengizinkan kita hanya menggunakan beberapa aplikasi yang telah diset.
Ini salah satu fitur yang saya sukai di smartphone Samsung. Karena benar-benar kita akan terhindar dari gangguan-gangguan ketika kita sedang belajar dan berproduktivitas.
Fitur-fitur ini hanya akan membantu kita. Tentu saja, kuncinya adalah di diri kita sendiri.
Bagaimana kita mengontrol diri kita.
Baiklah kawan-kawan, segitu dulu untuk sharing kita kali ini. Kira-kira apa hal yang dapat membantu kalian untuk terhindar dari kecanduan gadget? Tulis di kolom komentar di bawah.
Jangan lupa juga untuk like video ini jika suka, subscribe dan share kanal YouTube ini, saya Dedi Styawan, pamit undur diri.